Sabtu, 07 Februari 2015

Disini tempat kami berdiri

Inilah cerita dimana saat yang kuat selalu berkuasa, sulit memang kami rasakan untuk tinggal di kota yang sangat kejam ini. Tapi inilah yang dinamakan perjuang untuk bertahan hidup, apa pun kami lakukan agar kami bisa bertahan dalam hidup yang begitu keras ini. Mulai dari ngamen, menyemir sepatu, menjajajkan koran, hingga menjadi seorang pemulung. Kami melakukan itu semua karena kami yakin hasil dari jerih payah dan keringat sendiri itu sangat berkah di nikmati ketimbang kami harus kelaparan. 

 Di sini di jalan kami belajar arti dari sebuah kehidupan, walau mungkin kami sering di pandang sebelah mata oleh para masyarakat yang tiap hari berjumpa dengan kami. Tetapi biarlah orang mau berbicara apa tentang kami, yang pasti semua yang kami lakukan ini hanya untuk bertahan hidup. Walau bagaimana pun kami tetap melakukan kewajiban kami sebagai seorang hamba yang diciptakan oleh tuhan, meski dalam keadaan dan keterbatasan yang kami miliki kami percaya tuhan tidak akan pernah memberikan sebuah ujian di atas kemampuan hambanya. Dari itulah kami mempunyai tekad dan semangat yang kuat untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami. Kami tetap belajar walau mungkin tidak seperti mereka yang menggunakan seragam-seragam rapih. Meski kami hanya belajar di sebuah tempat yang dikatakan cukup, tapi kami semua bahagia menjalaninya. 

 Banyak yang berbicara dan bertanya kepada kami, dimana orang tua kami??? Dengan nada rendah kami hanya bisa menjawab, orang tua kami juga bekerja, bagaimana mungkin kami hanya mengandalkan penghasilan dari kedua orang tua kami sedangkan mereka pun bekerja sekuat tenaga untuk menafkahi keluarga yang dengan keadaan seperti ini. Meski terlahir dalam situasi keluarga seperti ini kami tetap bersyukur dan bahagia meski mereka tidak pernah bisa memberikan apa yang orang tua lain berikan kepada para anak-anaknya kami tetap bahagia dan kami pun tidak pernah menuntut apa pun dari mereka. Kami bahagia bisa di lahirkan lalu di besarkan sampai dengan sekarang ini, meski tak pernah diberikan sebuah kemewahan untuk kami, tapi kami bersyukur karna dari mereka kami tau dan belajar cara bertahan hidup itu seperti apa.

 Kerasnya kota membuat kami semakin tegar menjalani keseharian kami, meski usaha kami terkadang selalu di halau oleh para petugas kami tidak pernah pantang menyerah untuk melakukan kegiatan sehari-hari kami. Kami percaya dengan adanya kemauan dan tekad yang kuat, tuhan juga akan selalu ada dan membantu disetiap masalah yang hambanya hadapi.